Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono menjelaskan hasil investigasi terbaru dan masih bersifat sementara terkait jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP.
Selasa, 06 November 2018
Seputar Tragedi Lion Air
Hasil Investigasi KNKT Soal Jatuhnya
Pesawat Lion Air JT 610, Badan Hanya Serpihan
Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono menjelaskan hasil investigasi terbaru dan masih bersifat sementara terkait jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP.
Soerjanto menyebutkan badan pesawat Lion Air diduga tidak
pecah di udara, tapi pecah dan hancur ketika menabrak permukaan air laut di
perairan Karawang, jawa Barat
"Dari serpihan, ini dalam bentuk kecil dan di sekitar
area tidak terlalu luas. Ini menandakan pesawat menyentuh permukan air dengan
kecepatan tinggi, energi yang dilepas sangat luar biasa," Soerjanto saat
memberikan penjelas ke keluarga korban di Ibis Hotel Cawang, Jakarta Timur,
Senin (5/11/2018).
Soerjanto memaparkan, serpihan itu tersebar di permukaan air
laut seluas sekira 250 meter x 250 meter.
"Menandakan titik impact-nya ada di situ. Kalau pecah
di udara, serpihannya akan lebih melebar," jelas.
Selain itu, dugaan itu didukung oleh laporan saksi yang
menyebutkan ada sebuah benda yang masuk ke air laut.
"Laporan dari yang kita wawancara yaitu tug boat yang
berjarak 1 nautical mile atau 1,8 kilometer, mereka melihat ada sesuatu yang
masuk ke dalam air. Setelah itu kapal tongkang itu melepas tug boat dan melihat
ada serpihan yang sekarang kita temukan pada radius tidak lebih dari 500
meter," jelas dia.
Soerjanto menyatakan pesawat jatuh dalam kondisi hidup
ketika bersentuhan dengan air. Hal ini berdasarkan mesin pesawat yang berhasil
diangkat dari dasar laut.
"Dari mesin ini, kita bisa ambil kondisi saat
menghantam air, kondisi mesin dalam keadaan hidup. Ditandai dengan hilangnya
struktur turbin dan kompresor, jadi hidup dengan putaran cukup tinggi,"
ungkapnya.
"Berarti dari mesin ini tidak ada masalah, tapi ga tau
(sisi pesawat) kiri atau kanan belum teridentifikasi tapi dari temuan kedua
mesin dalam kondisi hidup dengan kondisi RPM cukup tinggi," sambungnya. Saat
ini, KNKT tengah melakukan proses pengunduhan data FDR atau Flight Data
Recorder dari black box pesawat.
Prajurit TNI dari satuan Dinas
Penyelamatan Bawah Air (Dislambair) yang dipimpin oleh Kadislambair Kolonel
Laut (E) Monang Sitompul berhasil menemukan Roda Pesawat Lion Air PK-LQP di
perairan Tanjung Karawang, Laut Jawa, Jawa Barat, Jum?at (2/11/2018). Penemuan
Roda Pesawat Lion Air PK-LQP oleh tim penyelam TNI AL membutuhkan waktu kurang
lebih 2 jam baru sampai ke permukaan laut dan dinaikkan ke Landing Craft Utity
(LCU) 593-II KRI Banda Aceh 593. ((Puspen TNI/Puspen TNI))
Namun, pihaknya belumnya menemukan CVR atau Cockpit Voice
Recorder yang berisi rekaman suara dari kokpit ke menara pengawas, suara antara
kapten dan kopilot, suara di kokpit, dan suara komunikasi antara kokpit dengan
kabin.
"Dalam jangka 1 bulan nanti KNKT akan menerbitkan
laporan awal berupa data fakta selama investigasi. Saat ini tim sedang mempelajari
seluruh data," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, pesawat bernomor penerbangan JT 610
rute Jakarta-Pangkal Pinang ini jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat, Senin
(29/10/2018) lalu.
Pesawat itu membawa 189 orang, termasuk penumpang dan kru
pesawat. Penumpang terdiri dari 178 orang dewasa, satu anak-anak, dan dua bayi.
Sementara kru pesawat terdiri dari dua kokpit kru dan enam orang awak kabin.
Selasa, 30 Oktober 2018
Selasa, 16 Oktober 2018
Apa itu bahasa?
A.
Konsepsi Bahasa
Sampai dengan abad XXI ini perkembangan ilmu dan
teknologimenunjukkan bahwa bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan
bahasa Inggris sebagai bahasa internasional sangat berperan sebagai sarana komunikasi.
Dalam bidang akademik bahasa Indonesia telah menunjukkan peranannya dalam
berbagai disiplin ilmu melalui bentuk-bentuk tulisan ilmiah seperti makalah dan
skripsi. Pada dasarnya interaksi dan macam kegiatan akademik tidak akan
sempurna atau berjalan dengan baik dan benar. Begitu pentingnya bahasa sebagai
sebagai sarana komunikasi batasan atau pengertian BAHASA adalah sarana komunikasi
antar anggota masyarakat dalam menyampaikan ide dan perasaan
secara lisan atau tulis. Konsepsi bahasa tersebut menunjukkan bahwa sistem
lambang bunyi
ujaran
dan lambang tulisan digunakan untuk berkomunikasi dalam masyarakat dan lingkungan
akademik. Bahasa yang baik dikembangkan oleh pemakainya berdasarkan
kaidah-kaidahnya yang tertata dalam suatu sistem.
Kaidah bahasa dalam sistem
tersebut mencakup beberapa hal berikut.
(1) Sistem
lambang yang bermakna dapat dipahami dengan baik oleh masyarakatnya.
(2) Berdasarkan kesepakatan
masyarakat pemakainya, sistem bahasa itu bersifat konvensional.
(3) Lambang sebagai huruf
(fonemis) bersifat manasuka atau kesepakatan
pemakainya (arbitrer)
(4) Sistemlambang yang terbatas
itu (A—Z: 26 huruf) mampu menghasilkan kata, bentukan kata, frasa, klausa, dan
kalimat yan tidakterbatas dan sangat produktif.
(5) Sistem lambang itu
(fonemis) tidak sama dengan sistem lambang bahasa lain seperti sistem lambang bahasa
Jepang (Lambang hirakana atau silabis)
(6) Sistem lambang bahasa
itu dibentuk berdasarkan aturan yang bersifat universal sehingga dapat sana dengan
sistemlambang bahasa lain. Unsur dalam sistem lambang tersebut menunjukkan
bahwa bahasa itu bersifat unik, khas,
dan dapat dipahami masyarakat.
B. Fungsi
Bahasa
Fungsi bahasa yang
utama dan pertama sudah terlihat dalam konsepsi bahasa di atas, yaitu fungsi
komunikasi dalam bahasa berlaku bagi semua
bahasa apapun dan
dimanapun. Dalam berbagai literatur bahasa, ahli bahasa (linguis) bersepakat
dengan fungsi-fungsi bahasa berikut:
1. fungsi ekspresi dalam bahasa
2. fungsi komunikasi dalam bahasa
3. fungsi adaptasi dan integrasi dalam
bahasa
4. fungsi kontrol sosial (direktif
dalam bahasa)
Di samping
fungsi-fungsi utama tersebut, Gorys Keraf menambahkan beberapa fungsi lain
sebagai pelengkap fungsi utama tersebut. Fungsi tambahan itu adalah:
1. Fungsi lebih
mengenal kemampuan diri sendiri.
2. Fungsi lebih
memahami orang lain;
3. Fungsi belajar
mengamati dunia, bidang ilmu di sekitar dengan cermat.
4. Fungsi mengembangkan
proses berpikir yang jelas, runtut, teratur, terarah, dan logis;
5. Fungsi
mengembangkan atau memengaruhi orang lain dengan baik dan menarik (fatik).
(Keraf, 1994: 3-10)
6. Fungsi
mengembangkan kemungkinan kecerdasan ganda:
1) Fungsi
pernyataan ekspresi diri
Fungsi pertama ini,
pernyataan ekspresi diri, menyatakan sesuatu yang akan disampaikan oleh penulis
atau pembicara sebagai eksistensi diri dengan maksud:
a. Menarik perhatian
orang lain (persuasif dan provokatif),
b. Membebaskan diri
dari semua tekanan dalam diri seperti emosi,
c. Melatih diri untuk
menyampaikan suatu ide dengan baik,
d. Menunjukkan
keberanian (convidence) penyampaikan ide.
Fungsi ekspresi diri
itu saling terkait dalam aktifitas dan interaktif keseharian individu,
prosesnya berkembang dari masa anak-anak, remaja, mahasiswa, dan dewasa.
2) Fungsi Komunikasi
Fungsi komunikasi
merupakan fungsi bahasa yang kedua setelah fungsi ekspresi diri. Maksudnya,
komunikasi tidak akan terwujud tanpa dimulai dengan ekspresi diri. Komunikasi
merupakan akibat yang lebih jauh dari ekspresi, yaitu komunikasi tidak akan
sempurna jika ekspresi diri tidak diterima oleh orang lain. Oleh karena
itu,komunikasi tercapai dengan baik bila ekspresi berterima. Dengan kata lain,
komunikasi berprasyarat pada ekspresi diri.
3) Fungsi integrasi dan adaptasi sosial
Fungsi peningkatan
(integrasi) dan penyesuaian (adaptasi) diri dalam suatu lingkungan merupakan
kekhususan dalam bersosialisasi baik dalam lingkungan sendiri maupun dalam
lingkungan baru. Hal itu menunjukkan bahwa bahasa yang digunakan sebagai sarana
mampu menyatakan hidup bersama dalam suatu ikatan (masyarakat). Dengan demikian,
bahasa itu merupakan suatu kekuatan yang berkorelasi dengan kekuatan orang lain
dalam integritas sosial. Korelasi melalui bahasa itu memanfaatkan aturan-aturan
bahasa yang disepakati sehingga manusia berhasil membaurkan diri dan
menyesuaikan diri sebagai anggota suatu masyarakat.
4) Fungsi kontrol sosial
Kontrol sosial
sebagai fungsi bahasa bermaksud memengaruhi perilaku dan tindakan orang dalam
masyarakat, sehingga seseorang itu terlibat dalam komunikasi dan dapat saling memahami.
Perilaku dan tindakan itu berkembang ke arah positif dalam masyarakat. Hal
positif itu terlihat melalui kontribusi dan masukan yang positif. Bahkan,
kritikan yangtajam dapat berterima dengan hati yang lapang jika kata-kata dan
sikap baik memberikan kesan yang tulus tanpa prasangka. Dengan kontrol sosial,
bahasa mempunyai relasi dengan proses sosial suatu masyarakat seperti keahlian
bicara, penerus tradisi tau kebudayaan, pengindentifikasi diri, dan penanam
rasa keterlibatan (sense of belonging) pada masyarakat bahasanya.
5. Fungsi membentuk karakter diri
6. Fungsi membangun dan mengembangkan profesi diri
7. Fungsi menciptakan berbagai kreativitas baru (Widiono,
2005: 11-18)
Masih banyak fungsi
bahasa yang lain dalam bahasa Indonesia khususnya, fungsi bahasa dapat
dikembangkan atau dipertegas lagi ke dalam kedudukan atau posisi bahasa
Indonesia. Posisi Bahasa Indonesia diidentifikasikan menjadi bahasa persatuan,
bahasa nasional, bahasa negara, dan bahasa standar. Keempat posisi bahasa
Indonesia itu mempunyai fungsi masingmasing seperti berikut:
I. Fungsi bahasa persatuan adalah pemersatu
suku bangsa, yaitu pemersatu suku, agama, rasa dan antar golongan (SARA) bagi
suku bangsa Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Fungsi pemersatu ini (heterogenitas/kebhinekaan)
sudah dicanangkan dalam Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.
II. Fungsi Bahasa Nasional adalah fungsi jati
diri Bangsa Indonesia bila
berkomunikasi pada
dunia luar Indonesia. Fungsi bahasa nasional ini dirinci atas bagian berikut:
1. Fungsi lambang
kebanggaan kebangsaan Indonesia
2. Fungsi Identitas
nasional dimata internasional
3. Fungsi sarana
hubungan antarwarga, antardaerah, dan antar
budaya, dan
4. Fungsi pemersatu
lapisan masyarakat: sosial, budaya, suku
bangsa, dan bahasa.
III. Fungsi bahasa negara adalah bahasa yang
digunakan dalam administrasi negara untuk berbagai aktivitas dengan rincian
berikut:
1. Fungsi bahasa
sebagai administrasi kenegaraan,
2. Fungsi bahasa
sebagai pengantar resmi belajar di sekolah dan
perguruan
tinggi,
3. Fungsi bahasa
sebagai perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan bagai negara Indonesi sebagai
negara
berkembang, dan
4. Fungsi bahsa
sebagai bahasa resmi berkebudayaan dan ilmu
teknologi (ILTEK)
IV. Fungsi bahasa baku (bahasa standar) merupakan bahasa
yang
digunakan dalam
pertemuan sangat resmi. Fungsi bahasa baku itu
berfungsi sebagai
berikut:
1. Fungsi pemersatu
sosial, budaya, dan bahasa,
2. Fungsi penanda
kepribadian bersuara dan berkomunikasi,
3. Fungsi penambah
kewibawaan sebagai pejabat dan intelektual,
dan
4. Fungsi penanda
acuan ilmiah dan penuisan tulisan ilmiah.
Keempat
posisi atau kedudukan bahasa Indonesia itu mempunyai fungsiketerkaitan antar
unsur. Posisi dan fungsi tersebut merupakan kekuatanbangsa Indonesia dan
merupakan jati diri Bangsa Indonesia yang kokoh danmandiri. Dengan keempat
posisi itu, bahasa Indonesia sangat dikenal di matadunia, khususnya tingkat
regional ASEAN.
Dengan
mengedepankan posisi dan fungsi bahaasa Indonesia, eksistensibahasa Indonesia
diperkuat dengan latar belakang sejarah yang runtut dan argumentatif. Sejarah
terbentuknya Bahasa Indonesia dari bahasa melayu.
Ciri-ciri
bahasa Indonesia yang khas, legitimasi sebagai interaksi BahasaIndonesia, dan
ragam serta laras Bahasa Indonesia memperkuat konsepsi dan fungsi dikembangkan
ke berbagai ilmu, teknologi, bidang, dan budaya sekarang dan nanti.
AGAMA-Tahapan penciptaan manusia
Tahapan
Penciptaan Manusia
Di dalam Al Quran proses penciptaan
manusia terjadi dengan dua tahapan yang berbeda. Tahapan pertama adalah tahapan
primordial dan tahapan kedua adalah tahapan biologi.
Tahapan
Primordial
Tahapan Pertama adalah
saat manusia pertama diciptakan pertama kali dari saripati tanah dan diberikan
ruh hingga bentuk yang seindah-indahnya. Hal ini dijelaskan dalam beberapa ayat
berikut :
Dialah
Yang menciptakan kamu dari tanah, sesudah itu ditentukannya ajal (kematianmu),
dan ada lagi suatu ajal yang ada pada sisi-Nya (yang Dia sendirilah
mengetahuinya), kemudian kamu masih ragu-ragu (tentang berbangkit itu). QS Al An’am (6) : 2
(Ingatlah)
ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: “Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia
dari tanah.” QS Shaad (38) : 71
Dan
(ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku
akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari
lumpur hitam yang diberi bentuk. QS
Al-Hijr (15) : 28
Di dalam ayat-ayat
Al-Quran tersebut menjelaskan bahwa Allah menciptakan manusia dari bahan dasar
tanah yang kemudian dengan kekuasaan dan hukum-hukumnya dibentuk rupa dan
beragam fungsi dari fisik yang ada dalam tubuh manusia. Hal ini tentunya
dilakukan Allah pada manusia pertama yaitu Nabi Adam SAW. Hingga setelah itu
ada proses penciptaan manusia berupa hukum biologis.
Tahapan
Biologi
Tahapan biologi adalah
sunnatullah atau hukum Allah melalui proses biologis yang terdapat dalam fisik
atau tubuh manusia beserta segala perangkatnya. Proses biologi ini membedakan
hakikat manusia menurut islam dengan makhluk lainnya yang tidak memiliki ruh
dan akal untuk mengambil keputusan saat dewasanya. Proses tersebut adalah
sebagai berikut :
·
Nuthfah (inti sari tanah yang dijadikan
air mani)
·
Rahim (tersimpan dalam tempat yang
kokoh)
·
Alaqah (darah yang beku menggantung di
rahim)
·
Mudgah (Segumpal daging dan dibalut
dengan tulang belulang)
·
Ditiupkan ruh
“Apakah
manusia mengira akan dibiarkan tak terurus? Bukankah ia hanya setitik mani yang
dipancarkan?”(QS Al Qiyamah:36-37)
Di dalam ayat tersebut
menunjukkan bahwa proses penciptaan manusia berawal dari air mani atau sperma
yang terpancar. Namun hanya setitik yang menjadi manusia. Sehingga Allah
memberikan nikmat hidup melalui proses tersebut.
Sebelum adanya proses
pembuahan dalam rahim wanita, ada kurang lebih 250 juta sperma terpancar dari
laki-laki pada satu waktu. Dari 250 juta sperma yang terpancar hanya ada satu
yang bisa bertemu dengan sel telur wanita atau ibu melalui saluran reproduksi
wanita .
“Dialah
Yang menciptakan segalanya dengan sebaik-baiknya, Dia mulai menciptakan manusia
dari tanah liat. Kemudian Ia menjadikan keturunannya dari sari air yang hina.” (QS 32:7-8).
Segumpal
Darah Yang Melekat di Rahim
“Dia
telah menciptakan manusia dengan segumpal darah” (QS Al Alaq : 2)
Setelah melalui proses
selama 40 hari, maka terjadilah gumpalan darah yang ada di dalam rahim ibu.
Proses ini berawal dari sperma yang bertemu dengan sel telur, menjadi sel
tunggal yang dikenal sebagai zigot. Setelah munculnya zigot, ia akan berkembang
biak dengan membelah diri menjadi gumpalan daging.
Zigot melekat pada
dinding rahim seperti akar yang kokoh menancap di tanah. Zigot mampu
mendapatkan zat-zat penting dari tubuh sang ibu sebagai proses pertumbuhannya.
Saat zigot yang tumbuh ini ada dalam tubuh ibu maka Allah SWT menggunakan
istilah alaqah yang artinya sesuatu yang menempel pada suatu tempat. Secara
harfiah digunakan untuk menggambarkan lintah yang menempel pada tubuh untuk
menghisap darah.
Pembungkusan
Tulang oleh Otot
“Kemudian
air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan
segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang-belulang, lalu
tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia
makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling
Baik” (QS Al Mu’minun:14)
Menurut para ahli
embriologi, tulang dan otot terbentuk secara bersamaan. Penelitian berbagai
ilmuan menunjukkan bahwa perkembangan dalam rahim ibu sama persis sebagaimana
yang disampaikan di dalam Al Quran.
Pada awalnya jaringan
tulang rawan embrio mulai mengeras. Setelahnya, sel-sel otot yang terpilih di
jaringan sekitar tulang bergabung membungkus tulang-tulang ini.
Senin, 15 Oktober 2018
Biodata
Nama:Achmad faizal qomaruddin
TTL:bondowoso,22 januari 2000
Alamat:Pengarang krajan Jambesari DS Bondowoso
Kamut:jadilah dirimu sendiri. karena menjadi kamu tidak semudah menjadi dia
Mahasiswa universitas ibrahimy fakultas saintek teknologi informasi