Senin, 20 Juli 2020
Senin, 24 Februari 2020
Selasa, 23 Juli 2019
Kamis, 18 April 2019
Selasa, 06 November 2018
Seputar Tragedi Lion Air
Hasil Investigasi KNKT Soal Jatuhnya
Pesawat Lion Air JT 610, Badan Hanya Serpihan
Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono menjelaskan hasil investigasi terbaru dan masih bersifat sementara terkait jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP.
Soerjanto menyebutkan badan pesawat Lion Air diduga tidak
pecah di udara, tapi pecah dan hancur ketika menabrak permukaan air laut di
perairan Karawang, jawa Barat
"Dari serpihan, ini dalam bentuk kecil dan di sekitar
area tidak terlalu luas. Ini menandakan pesawat menyentuh permukan air dengan
kecepatan tinggi, energi yang dilepas sangat luar biasa," Soerjanto saat
memberikan penjelas ke keluarga korban di Ibis Hotel Cawang, Jakarta Timur,
Senin (5/11/2018).
Soerjanto memaparkan, serpihan itu tersebar di permukaan air
laut seluas sekira 250 meter x 250 meter.
"Menandakan titik impact-nya ada di situ. Kalau pecah
di udara, serpihannya akan lebih melebar," jelas.
Selain itu, dugaan itu didukung oleh laporan saksi yang
menyebutkan ada sebuah benda yang masuk ke air laut.
"Laporan dari yang kita wawancara yaitu tug boat yang
berjarak 1 nautical mile atau 1,8 kilometer, mereka melihat ada sesuatu yang
masuk ke dalam air. Setelah itu kapal tongkang itu melepas tug boat dan melihat
ada serpihan yang sekarang kita temukan pada radius tidak lebih dari 500
meter," jelas dia.
Soerjanto menyatakan pesawat jatuh dalam kondisi hidup
ketika bersentuhan dengan air. Hal ini berdasarkan mesin pesawat yang berhasil
diangkat dari dasar laut.
"Dari mesin ini, kita bisa ambil kondisi saat
menghantam air, kondisi mesin dalam keadaan hidup. Ditandai dengan hilangnya
struktur turbin dan kompresor, jadi hidup dengan putaran cukup tinggi,"
ungkapnya.
"Berarti dari mesin ini tidak ada masalah, tapi ga tau
(sisi pesawat) kiri atau kanan belum teridentifikasi tapi dari temuan kedua
mesin dalam kondisi hidup dengan kondisi RPM cukup tinggi," sambungnya. Saat
ini, KNKT tengah melakukan proses pengunduhan data FDR atau Flight Data
Recorder dari black box pesawat.
Prajurit TNI dari satuan Dinas
Penyelamatan Bawah Air (Dislambair) yang dipimpin oleh Kadislambair Kolonel
Laut (E) Monang Sitompul berhasil menemukan Roda Pesawat Lion Air PK-LQP di
perairan Tanjung Karawang, Laut Jawa, Jawa Barat, Jum?at (2/11/2018). Penemuan
Roda Pesawat Lion Air PK-LQP oleh tim penyelam TNI AL membutuhkan waktu kurang
lebih 2 jam baru sampai ke permukaan laut dan dinaikkan ke Landing Craft Utity
(LCU) 593-II KRI Banda Aceh 593. ((Puspen TNI/Puspen TNI))
Namun, pihaknya belumnya menemukan CVR atau Cockpit Voice
Recorder yang berisi rekaman suara dari kokpit ke menara pengawas, suara antara
kapten dan kopilot, suara di kokpit, dan suara komunikasi antara kokpit dengan
kabin.
"Dalam jangka 1 bulan nanti KNKT akan menerbitkan
laporan awal berupa data fakta selama investigasi. Saat ini tim sedang mempelajari
seluruh data," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, pesawat bernomor penerbangan JT 610
rute Jakarta-Pangkal Pinang ini jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat, Senin
(29/10/2018) lalu.
Pesawat itu membawa 189 orang, termasuk penumpang dan kru
pesawat. Penumpang terdiri dari 178 orang dewasa, satu anak-anak, dan dua bayi.
Sementara kru pesawat terdiri dari dua kokpit kru dan enam orang awak kabin.